“Kalau bukan karena keluarga, mungkin saya sudah habis-habisan.”
Kalimat itu meluncur lirih dari seorang remaja Desa Rao-rao Dolok pada Jumat malam (8/8/2025). Suaranya bergetar, matanya berkaca-kaca. Ia bercerita di hadapan puluhan warga bagaimana dirinya hampir terjerumus dalam jerat judi online, sebuah kisah yang membuat balai desa hening sesaat, sebelum akhirnya disambut tepuk tangan panjang penuh haru.
Di luar ruangan, udara dingin khas pegunungan Tambangan merayap menusuk tulang. Namun, balai desa justru terasa hangat oleh kehadiran warga yang datang berbondong-bondong. Remaja duduk berkelompok sambil berbisik-bisik, ibu-ibu menggandeng anaknya, sementara bapak-bapak menempati kursi depan dengan wajah serius. Malam itu, mereka berkumpul bukan untuk sebuah hajatan atau pertunjukan, melainkan untuk mengikuti penyuluhan bertema “Pernikahan Dini, Judi Online, dan Narkoba” yang digagas mahasiswa KKN STAIN Madina.
Acara dimulai pukul 20.00 WIB dengan metode penyampaian yang jauh dari membosankan. Selain presentasi, para mahasiswa juga menghadirkan kuis singkat, video edukasi, hingga diskusi kelompok kecil. Sesekali tawa pecah ketika kuis berlangsung, namun kembali reda saat pemateri menjelaskan dampak serius pernikahan dini, kecanduan judi online, dan bahaya narkoba.
“Pernikahan di usia muda sering dianggap hal biasa, padahal bisa memutus pendidikan anak dan merenggut masa depan mereka,” ujar salah satu pemateri. Pernyataan itu disambut anggukan para orang tua yang duduk di barisan tengah.
Respon warga begitu positif. Seorang bapak mengaku baru sadar bahwa game di gawai anaknya bisa menjadi pintu masuk judi online. Sementara seorang ibu berjanji akan lebih ketat mengawasi pergaulan anak-anaknya.
Malam itu, penyuluhan berakhir larut. Namun, warga enggan langsung pulang. Mereka masih berbincang di teras balai desa, seolah membawa pulang kesadaran baru: menjaga anak-anak berarti menjaga masa depan desa. Dari Rao-rao Dolok, pesan sederhana itu menggema, menegaskan bahwa pernikahan dini, judi online, dan narkoba bukan sekadar isu, tetapi ancaman nyata yang harus dihadapi bersama.